Pemimpin Hizbullah: Israel Menyatakan Perang terhadap Rakyat Lebanon




Jakarta, Nusanews.net

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan ledakan ribuan alat komunikasi pager hingga walkie talkie, yang menewaskan puluhan orang dan melukai ribuan lainnya, merupakan deklarasi perang Israel terhadap rakyat Lebanon.

“Ini adalah tindakan perang dan deklarasi perang oleh Israel terhadap rakyat Lebanon,” kata Nasrallah dalam pidatonya dikutip dari Aljazeera, Kamis (19/9).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nasrallah menyebut serangan itu sebagai “aksi teroris” dan “pembantaian”. Menurutnya, Israel melanggar semua batasan dan garis merah dengan melakukan serangan terkoordinasi.

Ia menambahkan bahwa beberapa serangan terjadi di rumah sakit, apotek, pasar, toko komersial, rumah tinggal, kendaraan pribadi, dan jalan umum tempat ribuan warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak berada.


Nasrallah pun berterima kasih kepada para dokter, pejabat, dan semua orang yang membantu dalam perawatan korban serangan, termasuk orang-orang yang menyumbangkan darah.

Lebih lanjut, Nasrallah mengatakan Israel memulai serangannya dengan menargetkan perangkat pemanggil. Menurutnya, Israel berniat membunuh ribuan orang Lebanon dalam hitungan menit.

Nasrallah mengatakan kelompoknya menyadari bahwa Israel memiliki keunggulan teknologi karena didukung oleh Amerika Serikat dan negara-negara adikuasa teknologi lainnya.

“Kami tidak akan patah semangat oleh pukulan ini, tidak peduli seberapa besar atau kuatnya. Dan saya dapat meyakinkan Anda dengan setia dan percaya diri, pukulan keras yang belum pernah terjadi sebelumnya ini tidak membuat kami bertekuk lutut – dan tidak akan pernah,” ujarnya.

“Ini adalah pelajaran yang bisa dipetik,” kata Nasrallah, sambil berjanji bahwa Hizbullah akan menjadi lebih kuat.

BACA JUGA :  Perempuan Irak yang Menjadi Komandan IRGC Iran Tewas di Deir Ez-Zor Suriah

Ribuan pager dan perangkat elektronik di Lebanon meledak secara serentak dalam dua hari berturut-turut sejak Selasa (17/9).

Total ada 12 orang tewas dan 2.800 orang terluka akibat ledakan pager pada Selasa. Sementara itu, sebanyak 20 orang tewas dan 450 lainnya terluka imbas ledakan berbagai perangkat elektronik, umumnya walkie-talkie, pada Rabu.

Rentetan ledakan tersebut terjadi di pinggiran Beirut selatan yang dikenal Dahiyeh hingga wilayah timur lembah Bekaa. Wilayah-wilayah ini merupakan markas kelompok milisi Hizbullah.

Korban ledakan pager sebagian besar anggota Hizbullah. Namun, beberapa di antaranya juga termasuk warga sipil seperti anak-anak hingga petugas medis. Duta Besar Iran untuk Lebanon juga turut menjadi korban luka serangan ini.

Hizbullah menuding Israel dalang di balik ledakan-ledakan ini. Kelompok itu bersumpah akan membalas Israel atas teror berdarah tersebut.

Israel sejauh ini tak bicara gamblang mengenai ledakan di Lebanon. Namun Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menyebut soal “era baru” dalam perang yang dilakukan Negeri Zionis.

“IDF membawa prestasi luar biasa, bersama dengan Shin Bet, bersama dengan Mossad, semua badan dan semua kerangka kerja dan hasilnya adalah hasil yang sangat mengesankan,” kata Gallant saat berkunjung ke pangkalan Angkatan Udara Ramat-David di Israel utara, Rabu (18/9).

(tim/fra)


[Gambas:Video CNN]





nusanews

Nusanews.net adalah portal berita yang menyajikan informasi terkini, akurat, dan terpercaya seputar perkembangan nasional dan internasional. Mengedepankan jurnalisme independen, Nusanews.net berfokus pada penyampaian berita dengan sudut pandang yang obyektif dan komprehensif untuk memenuhi kebutuhan informasi pembaca.

Tulisan lainnya

Polisi Mengatakan Tersangka IS Mengakui Membunuh dan Memperkosa Gadis Penjual Gorengan

Kronologi Pertengkaran Asnawi dan Dimas Drajad di Pertandingan Persib vs Port FC

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *