Makassar, Nusanews.net —
Seorang tahanan kasus pencurian Junaedi alias Pato Daeng Baba yang kabur dari Rutan Kelas I Makassar setelah menjebol terali besi kamar berhasil ditangkap di tempat persembunyiannya, di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Tim gabungan Polda Sulsel bersama Satgas Rutan Makassar menangkap Junaedi di Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros, Selasa (17/9) sekitar pukul 04.00 WITA.
“Alhamdulillah, dalam waktu 2×24 jam, akhirnya Junaedi berhasil ditemukan dan saat ini sudah diamankan di sel merah Rutan Makassar,” kata Kepala Rutan Makassar, Jayadikusumah.
Setelah berhasil menangkap tahanan tersebut, kata Jayadikusumah, bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi agar kejadian itu tidak terulang kembali.
“Kami sangat mengapresiasi kerja sama ini. Tentunya, akan ada evaluasi atas kejadian ini agar tidak terulang kembali di masa mendatang,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Sulsel, Agung Aribawa mengingatkan seluruh Kepala Lapas dan Rutan yang ada di Sulsel untuk memperketat dan menjalankan tugas-tugasnya sesuai dengan SOP dan peraturan yang ada.
“Teman-teman di Lapas dan Rutan untuk selalu waspada dan terus meningkatkan deteksi dini terhadap kemungkinan ataupun kerawanan-kerawanan yang ada di dalam Lapas dan Rutan. Hal ini untuk mencegah terjadinya hal-hal negatif seperti masuknya barang terlarang dan larinya WBP,” kata Agung.
Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan Makassar, Andi Erdiyangsah Bahar, mengungkapkan bahwa Junaedi dinyatakan melakukan pelanggaran berat karena kabur dari tahanan.
Junaedi mendapat sanksi berupa Register F, yang mengakibatkan pencabutan haknya untuk mendapatkan program integrasi berupa Cuti Bersyarat (CB) atau Pembebasan Bersyarat (PB).
“Dengan sanksi Register F ini, hak integrasi Junaedi untuk memperoleh Cuti Bersyarat (CB) atau Pembebasan Bersyarat (PB) secara otomatis dicabut,” kata Erdiyangsah.
Rutan Kelas I Makassar saat ini menampung sebanyak 2.082 warga binaan, dengan pengawasan ketat oleh petugas yang terbagi dalam 4 Regu Pengamanan (Rupam) yang terdiri dari 20 orang setiap shift.
(mir/fra)
[Gambas:Video CNN]